MATEMATIKA

Rabu, 04 Mei 2011

CONTOH PROPOSAL BEASISWA

Lampiran : 1 (satu) Berkas
Hal          : Permohonan Bantuan Beasiswa
                 Sarjana Stara I ( satu ) Jurusan Pendidikan Matematika

Kepada Yth,
Bpk. BUPATI NATUNA 
C/q.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna
 Di_
  Ranai

Dengan hormat,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Teriring salam dan do’a semoga Bapak selalu dalam keadaan sehat wal’afiat serta sukses dalam mengembangkan tugas yang telah diemban dan selalu dalam limpahan rahmat Allah SWT, amin ya robbal alamin. Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                     : HAIRUL
Tempat/Tgl Lahir    : Sededap/ 30 Mei 1990
NIM                      : 2091000210018
Agama                   : Islam
Alamat di Malang   : Jl. Bareng Kartini G. 3E No 58A Malang
Alamat di Natuna   : Jl. Pattimura,Air Batu-Ranai
Dengan ini mengajukan Permohonan Bantuan biaya kuliah yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna. Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini saya lampirkan persyaratan – persyaratan sebagai berikut :
1. Proposal Permohonan Bantuan Beasiswa
2. Surat Keterangan Aktif Kuliah
3. Foto Copy Transkif Nilai (IPK)
4. Foto Copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
5. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
6. Foto Copy Kartu Keluarga (KK)
7. Foto Copy KTP Orang Tua / Wali
Demikian Surat Permohonan ini saya buat, besar harapan saya agar permohonan ini dapat dikabulkan. Atas perhatian dan bantuan bapak saya ucapkan terima kasih.

Malang, 28 Juni 20110
Hormat Saya,




HAIRUL
NIM. 2091000210018



PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN DANA BELAJAR (BEASISWA)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN NATUNA

1. LATAR BELAKANG
 
Natuna merupakan suatu tumpuan bagi seluruh kalangan masyarakat, baik kalangan rendah, menengah sampai golongan yang paling tinggi. Berbagai macam upaya yang kita lakukan dalam rangka mengajukan serta mewujutkan Natuna ini menjadi Kabupaten yang makmur dan serba ada dibandingkan dengan Kabupaten – Kabupaten yang ada di Provinsi Kepulauan Riau ini. Natuna hendaknya dapat menciptakan masyarakat yang lebih Bersih, erat, ramah-tamah, taat, ulet, aman serta harmonis (BERTUAH). Untuk menciptakan hal tersebut perlu sekali pemimpin yang benar-benar memperhatikan masyarakat sehingga akan terciptanya jalinan kerja sama antara masyarakat dengan Badan Pemerintah guna menciptakan Natuna itu bertuah.
Supaya berkembang lebih pesat, Natuna tentunya membutuhkan paa putra – putri daerah yang betul-betul berkualitas disegala bidang yang ilmu pengetahuan masing-masing Pemerintah setempat tentu tidak mengharapkan para putra – putri daerahnya menjadi penonton dalam pembangunan daerahnya sendiri, dan tentunya akan bekerja untuk keamanan daerah.
Kabupaten Natuna yang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki keistimewaan baik dari sumber daya alam, letak geografis serta terdiri banyak pulau serta jumlah penduduk yang relative masih sedikit. Akan tetapi keistimewaan tersebut hanya akan sia-sia apabila terjadi ketidak seimbangan antara keistimewaan dengan sumber daya masyarakat yang dimiliki.
 Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mempersiapkan kemandirian dalam mengelola daerah, menjadi hal yang amat yang penting dalam menunjang pembangunan daerah serta Nasional Pengembangan ini memerlukan tahapan metode, serta proses yang sesuai dan keseimbangan.
Ada banyak hal yang dilakukan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya adalah Desentralisasi Pembangunan serta dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketenaga kerjaan, pengentasan pada kemiskinan dan sebagainya.
Pendidikan menjadi asfek yang sangat penting dalam setiap bagi kehidupan. Proses pendidikan dapat terlaksana secara formal, informal dam nonformal. Pendidikan ini jelas sekali bertujuan menjadikan manusia yang seutuhnya dan memiliki segala keistimewaan.
Berdasarkan paparan diatas, mahasiswa adalah sebagai generasi penerus dalam menjalankan roda pemerintah dalam mengmbangkan asfek pembangunan yang menyangkut kehidupan masyarakat dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk itu perlu adanya perhatian pemerintah dalam menanggapi keberadaan mahasiswa-mahasiswi dalam menempuh pendidikan perguruan tinggi yanf berasal dari daerah sebagai wujid keperdulian pemerintah tentang pentingya pendidikan anak-anak daerah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang nantinya dapat memajukan daerah.
Para pitra-putri daerah yang diharapkan tentulah harus mempunyai kemampuan serta lyalitas yag tinggi dan keahlian yang memadai sehingga bias bersama – sama elemen masyarakat yang dukung oleh para pemerintah daerah setempat dalam membangun Natuna. Oleh karena itu, kita semua sangat sependapat bahwasanya pendidikan dalam hal ini menuntut ilmu sangatlah penting sekali bagi para putra-putri Natuna Khususnya. Hal ini ternyata telah disadarioleh masyarakat kita yang ditandai dengan meningkatnya putra-putri daerah Natuna yang melanjutkan studi pada setiap tahunnya. Baik di Perguruan Tinggi Negri maupun Perguruan Tinggi Swasta lainnya.
Seriring dengan perputaran waktu dan masa, sudah tentu mahasiswa dalam mengikuti pendidikan mempunyai hambatan dalam menguasai bidang-bidang ilmu pengetahuan yang ditekuni.
Untuk menguasai bidang-bidang pengetahuan yang ditekuni putra-putri Natuna tersebut tentunya banyak hambatan terutama pada perlengkapan refrensi pada setiap tahunnya, sementara kita tahu bahwa yang melanjutkan pendidikan tersebut selalu mengalami kekurangan terutama terletak pada materi atau dana/ kekurangan akan mempersulit para putra – putri Natuna untuk mendalmi pengetahuan, salah satunya adalah terbatasny untuk membeli segala buku-buku dan peralatan serta bahan-bahan yang dibutuhkan pada setiap semesternya sehingga akan menjadi suatu beban pokoran dengan kekuranag tersebut. Sudah bukan jadi rahasia umum lagi apabila alat-alat kuliah dan buku-buku pegangan serta alat tertentu sangat perlu dalam kuliah sangatlah mahal harganya. Dengan mahalnya harga buku ditambah lagi biaya hidup begitu mahal akan menyebabkan putra-putri Natuna menjadi terharu dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi yang melonjak tinggi pada saat sekarang ini.

Dari latarbelakang yang telah diutarakan atau disampaikan, untuk itu kami merupakan putra-putri Natuna yang pada saat ini yang sedang menjalani proses pendidikan yang selalu kekurangan guna memperoleh ilmu pengetahuan yang sempurna untuk membangun Natuna kedepannya memohon perhatiannya dari para pemerintah daerah maukiranya mengabulkan permohonan kami ini karena kami sangat membutuhkan sekali bantuan Pemerintah Daerah Natuna khususnya guna meringankan beban kami agar kami kelak berhasil dan akan menciptakan Natuna akan lebih baik kedepannya. Semoga Allah SWT selalu memberikan jalan kepada kita semua memajukan Natuna kita tercinta.

II. NAMA KEGIATAN
 
Sesuai dengan pemikiran diatas maka proposal ini saya beri nama Permohonan Bantuan Dana Belajar (Beasiswa) dan Pendidikan mahasiswi yang berasal dari kabupaten Natuna.
 
III. DASAR PEMIKIRAN
1. Pembukaan UUD 1945 pada alenia 4 pasal 31 ayat 1 1945
2. Tri Dharma Perguruan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Pola Pengembangan Mahasiswa SK Dirjen DIKTI No. 26/dikti/KEP/1998
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Nasional
 
IV. TUJUAN
 
1. Untuk meningkatkan mutu mahasiswa Kabupaten Natuna yang ada di seluruh penjuru nusantara
2. Mengatasi kekurangan alat, buku-buku refensi, serta perlengkapan yang diperlukan dalam perkuliahan
3. Meningkatkan penguasaan materi perkuliahan
4. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Natuna malaluai pendidikan
5. Mendorong mahasiswa Kabupaten Natuna untuk berprestasi serta giat untuk menekuni pendidikan
 
V. TARGET
Terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu untuk bersaing serta memiliki loyalitas kerja yang tinggi terhadap daerah sendiri dalam pembangunan.


VI. NAMA PEMOHON
Adapun nama pemohon yang mengajukan proposal bantuan dalam pendidikan Stara Satu (S1) adalah :
Nama                     : HAIRUL
Tempat/Tgl Lahir    : Sededap/ 30 Mei 1990
NIM                      : 2091000210018
Agama                   : Islam
Alamat di Malang   : Jl. Bareng Kartini G. 3E No 58A Malang
Alamat di Natuna   : Jl. Pattimura,Air Batu-Ranai

VII. PENDANAAN
Angaran biaya yang diperlukan adlah sebagai berikut:
1. Uang Semester 2x @ 750.000,- : Rp. 1.500.000,-
2. Uang Pembangunan : Rp. 1.000.000,-
3. Buku dan Alat Tulis 2x @ 1.000.000 : Rp. 2.000.000,-+
  Rp. 4.500.000,-
Terbilang : Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah



VIII. PENUTUP
Demikian proposal ini saya buat dan saya sampaikan, besar harapan saya semoga proposal bantuan dana belajar ini mendapat perhatian dan bantuan dari Bapak, atas bantuan serta partisipasi dari Bapak saya ucapkan terima kasih.


Ranai, 28 Juni 2011
Hormat Saya,




HAIRUL
NIM. 2091000210018


Batu Sindu Kab. Natuna


 
Batu Sindu
Batu sindu ini mempunyai sebuah gua yang letaknya berada di Bukit Senubing tidak jauh dari kota Ranai-Natuna. Sesuai namanya lokasi yang indah ini di penuhi bebatuan yang besar di bibir bukit yang dibatasi dengan laut. Di depan batu Sindu ini kita bisa memandang Pulau Senoa dengan jelas dimana pulau tersebut memiliki cerita yang di kenal oleh masyarakat Natuna karena bentuknya mirip seperti seorang perempuan yang sedang hamil dalam keadaan berbaring. Sedangkan tidak jauh dari Batu Sindu kita juga bisa langsung melihat Batu Rusia yang terkenal dengan cerita sejarahnya karena di mana terjadi sebuah peristiwa pecah dan terdamparnya kapal orang Rusia.
Batu Sindu terkenal ceritanya dimana bermula dari sepasang kekasih yang bermadu kasih, yang mana sang pemudi berasal dari sebuah dusun di daerah Tanjung Datuk, sedangkan pemudanya jauh berada di Bukit Senubing.
Pada mulanya hubungan kasih antara keduanya begitu erat dengan ikatan janji sehidup semati sampai di jenjang pernikahan. Dalam waktu yang tidak begitu lama, keluarga kecil dari kedua belah pihak telah pula mendapatkan kata sepakat untuk memilih waktu yang tepat untuk melangsungkan peminangan dan hantaran dari pihak laki-lakiyang ada di bukit Senibung (Batu Sindu) untuk berangkat ke Tanjung Datuk dimana pihak perempuan berada. Setibanya di Tanjung Datuk merekapun di sambut dengan tangan terbuka serta dengan jamuan yang memang diperuntukkan buat rombongan tersebut setelah menempuh perjalanan yang yang begitu melelahkan.
Di sinilah rencana bermula, ketika jamuan telah dicicipi bersama-sama tanpa sadar ataupun sengaja mencela, salah seorang keluarga dari pihak laki-laki terucap kata-kata yang mengatakan bahwa jamuan yang disajikan kurang sedap untuk dinikmati. Secara tak sengaja pula salah seorang dari pihak perempuan yang mendengarkan ucapan tersebut, sehingga celaan ini menyebar keseluruh keluarga dan kaum kerabat pihak perempuan. Tentu saja hal ini membuat segenap keluarga dari pihak perempuan merasa tersinggung dan seketika itu pula suasana yang seharusnya gembira berubah menjadi panas. Dengan hati yang panas pula, pihak perempuanpun membalas celaan itu dengan ucapan yang mencela pula. Keadaan sudah tidak bisa dibendung lagi, suasana sudah semakin panas dengan sumpah serapah tujuh turunan yang mana jangan sekali-kali orang yang berada di di Senubing menyebut-nyebut Tanjung Datuk begitu juga sebaliknya.
Akhirnya segenap rombongan dari pihak laki-laki di usir pulang dari Tanjung Datuk. Tak hanya itu pula mereka masih di sumpah dengan sumpah serapah mendapatkan bencana dalam perjalanan pulang. Dalam kesendirian sang pemuda masih terus merindukan sang putri, demikian pula sebaliknya. Mereka berharap suatu masa kasih mereka akan dipertemukan. Namun dari waktu ke waktu harapan itu tak kunjung tiba, yang tersisa hanya legenda serta bencana yang masih di yakini masyarakat apabila kutukan itu dilanggar terlebih bila berada di laut antara Batu Sindu dan Tanjung Datuk.
Demikianlah legenda Batu Sindu, sampai saat ini masih tertanam di hati masyarakat dan masih percaya dengan kutukan tersebut, jika kita berada di Batu Sindu pantang (tabu) menyebut nama Tanjung Datuk begitu pula sebaliknya jika berada di Tanjung Datuk pantang menyebut Batu Sindu. Jika di langgar maka akan terkena suatu masalah, termasuk bagi pasangan yang sedang berpacaran di daerah tersebut apabila melanggar akan terkena masalah terhadap hubungannya atau putus.

Monumen Patung Datuk Kaya Muhammad Dun


Monumen Patung Datuk Kaya Muhammad Dun

Peresmian Patung Datuk Kaya Muhammad Dun sebagai tanda batas Wilayah Perbatasan NKRI di Pulau Sekatung, Kec. Pulau Laut ( Kab. Natuna).

Patung Datuk Kaya Muhammad Dun terbuat dari perunggu dan kuningan anti karat dengan luas bangunan 20×20 meter, dipasang tepat dibibir pantai menghadap kenegara tetangga Vietnam. Berat Patung 2 ton tinggi 14 meter, desain bangunan dibuat kokoh dari terpaan angin maupun dari abrasi air laut karena kontruksi bangunan merupakan rangka besi ditambah cor semen, pembangunan Monument ini adalah merupakan kerja sama antara Mabes TNI dengan Pemkab Natuna sebagai tanda batas wilayah NKRI, sehingga kapal-kapal asing yang melintas akan tahu kalau mereka memasuki wilayah Indonesia.

Datuk Kaya Muhammad Dun adalah tokoh tiga zaman yang berjuang dan mempertahankan pulau tersebut dari penjajah Belanda, Jepang dan saat kembali Belanda menjajah (baca juga : Mendu ). keberadaan Monumen tersebut merupakan simbol sejarah pejuang yang gigih dalam mempertahankan NKRI dari penjajah. Monumen Pulau Sekatung adalah merupakan monumen yang ketiga dibuat sebagai upaya untuk mengamankan wilayah bangsa ini, dimana yang pertama di Pulau Rote NTT kemudian yang kedua di Minggas Sulawesi Utara.
Monumen ini sebelumnya telah ditanda tangani oleh Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso yang berdiri kokoh di Pulau Sekatung sebagai tanda dan usaha bangsa ini untuk menjaga kedaulatan NKRI, kemudian Patung tersebut di resmikan oleh Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Leonardus JP Siegers dan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Marsetio yang di hadiri oleh Danlanud Ranai Letkol Pnb Danang Setyabudi, Dandim 0318/Natuna Letkol I Wayan aditya beserta Muspida Kabupaten Natuna di pulau Sekatung Kecamatan Pulau Laut.

mesjid Agung Kab. Natuna - Kepulauan Riau