MATEMATIKA

Rabu, 04 Mei 2011

Monumen Patung Datuk Kaya Muhammad Dun


Monumen Patung Datuk Kaya Muhammad Dun

Peresmian Patung Datuk Kaya Muhammad Dun sebagai tanda batas Wilayah Perbatasan NKRI di Pulau Sekatung, Kec. Pulau Laut ( Kab. Natuna).

Patung Datuk Kaya Muhammad Dun terbuat dari perunggu dan kuningan anti karat dengan luas bangunan 20×20 meter, dipasang tepat dibibir pantai menghadap kenegara tetangga Vietnam. Berat Patung 2 ton tinggi 14 meter, desain bangunan dibuat kokoh dari terpaan angin maupun dari abrasi air laut karena kontruksi bangunan merupakan rangka besi ditambah cor semen, pembangunan Monument ini adalah merupakan kerja sama antara Mabes TNI dengan Pemkab Natuna sebagai tanda batas wilayah NKRI, sehingga kapal-kapal asing yang melintas akan tahu kalau mereka memasuki wilayah Indonesia.

Datuk Kaya Muhammad Dun adalah tokoh tiga zaman yang berjuang dan mempertahankan pulau tersebut dari penjajah Belanda, Jepang dan saat kembali Belanda menjajah (baca juga : Mendu ). keberadaan Monumen tersebut merupakan simbol sejarah pejuang yang gigih dalam mempertahankan NKRI dari penjajah. Monumen Pulau Sekatung adalah merupakan monumen yang ketiga dibuat sebagai upaya untuk mengamankan wilayah bangsa ini, dimana yang pertama di Pulau Rote NTT kemudian yang kedua di Minggas Sulawesi Utara.
Monumen ini sebelumnya telah ditanda tangani oleh Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso yang berdiri kokoh di Pulau Sekatung sebagai tanda dan usaha bangsa ini untuk menjaga kedaulatan NKRI, kemudian Patung tersebut di resmikan oleh Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Leonardus JP Siegers dan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Marsetio yang di hadiri oleh Danlanud Ranai Letkol Pnb Danang Setyabudi, Dandim 0318/Natuna Letkol I Wayan aditya beserta Muspida Kabupaten Natuna di pulau Sekatung Kecamatan Pulau Laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar